Rabu, 01 Juni 2016

SEKTOR DAN PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN DI KOTA MAKASSAR

Kota Makassar adalah kota yang dikenal dengan sebutan Ujung Pandang sejak pada tahun 1971 hingga 1999,dengan Ibu Kota provinsi Sulawesi Selatan. Makassar Merupakan kota Internasional dan merupakan Kota terbesar di kawasan Indonesia Timur yang dulunya pernah menjadi ibu kota Negara Indonesia Timur  Provinsi Sulawesi Selatan. Makassar sendiri terletak tidak jauh dari pesisir barat daya Pulau Sulawesi dan berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat,Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara,Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
 Dari Aspek pembangunan dan Insfrasturkturnya, Kota Makassar tergolong salah satu kota metropolitan di Indonesia, dimana Kota Makassar menjadi urutan kedua terbesar di luar pulau jawa setelah kota Medan. Secara Demografis,Kota ini tergolong tipe multi etnik atau multi kultur dengan beragam suku bangsa yang menetap di dalamnya,di antaranya yang signifikan jumlahnya adalah Bugis,Buton,Toraja,Mandar,jawa dan Tionghoa.
    Berbicara tentang Sektor Industri Pariwisata tentu saja jangkauannya sangatlah luas, namun dalam hal ini kita akan membahas sedikit tentang sektor industri pariwisata yang ada di Kota Makassar terkhusus yang berhubungan dengan Accommodation.Bagi kalian yang senang berlibur atau traveling bahkan berwisata, istilah Accomodation pastilah sangat familiar.Apalagi Jika Kita terbiasa menggunakan Biro Perjalanan  atau Travel Agent.Tapi apakah semuanya sudah memahami yang apa yang di maksud dengan accommodation dan Sektor Industri Pariwisata ? jika belum, saya akan mejelaskan sedikit tentang pengertian dari Akomodasi dan Sektor Industri Pariwisata.
Akomodasi adalah tempat atau fasilitas bagi seseorang  yang sedang berpergian.dan biasanya Akomodasi ini lebih identik dengan penginapan,hotel,transportasi,dan pelayanan selama kita berlibur. Sedangkan  dalam pembahasan Sektor Industri Pariwisata  sering kali banyak pihak  yang hamper tidak bisa menerima  pariwisata sebagai industri, ini di karenakan apabila kita mendengar istilah tentang “Industri” beberapa pihak akan menghubungkannya dengan pengertian yang di dalamnya terkandung kata “proses produksi” yang menghasilkan suatu produk baik dalam kaitan perubahan bentuk dan sebagainya, namun dalam beberapa hal istilah “Industi” diartikan dalam pengertian yang lebih modern yaitu sekumpulan usaha bidang produksi yang menghasilkan produk (barang & jasa) yang sejenisnya. Jadi dalam hal Industri Pariwisata Jika di hubungkan dengan pengertian di atas ,maka Sektor  Industri Pariwisata dapat di artikan sebagai Sekelompok bidang usaha yang menghasilkan berbagai jenis jasa dan barang yang dibutuhkan oleh seseorang yang telah melakukan atau berada dalam perjalananan.
Berikut beberapa identifikasi sektor Industri Pariwisata mengenai Akomodasi yang ada di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
·         Pertama kita akan membahas tentang Hotel apa saja yang ada di Makassar,namun adapun pengertian dari Hotel itu sendiri adalah merupakan badan usaha akomodasi atau perusahaan yang menyediakan pelayanan bagi masyarakat umumdengan fasilitas jasa penginapan, penyediaan makanan dan minuman,jasa layanan kamar,serta jasa pencucian pakaian.kota Makassar adalah Kota yang sangat luas jadi tidak heran jika Akomodasi dalam hal ini Hotel ada begitu banyak,dari sekian banyak Hotel yang sudah terdata, namun saya hanya akan mencantumkan beberapa Hotel, diantaranya ada Hotel Sahid Jaya Makassar  Bintang 5 yang beralamatkan di Jl.Dr.Sam Ratulangi 33 Makassar 90132,Indonesia,kemudian ada Clarion Hotel and Convention Center Bintang 4 dengan alamat Jl.A.P.Pettarani No. 3 Makassar, dan kemudian ada Hotel Imperial Aryaduta Makassar Bintang 5 yang beralamatkan Jl.Somba Opu No.297 Makassar,South Sulawesi 90111 Indonesia, ada Hotel Santika Makassar Bintang 4 dengan alamat Jl.Sultan Hasanudin No.40.dan yang terakhir ada Hotel Aston Makassar Bintang 4 yang terletak di Jl.Sultan Hasanuddin No.10,Makassar.
·          Apartement adalah suatu bangunan yang terdiri dari beberapa unit hunian-hunian atau rumah tinggal yang dibangun secara bersusun yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang. Adapun beberapa Apartement yang ada di Makassar antara lain : Apartement St.Moritz Makassar (Panakukkang),Royal Apartement Makassar(Panakkukang), Citraland City Makassar (Ujung Pandang),Cluster Cove,City Of Tommorow (Ujung Pandang). Pembahasan yang ketiga mengenai Guest House, Guest House adalah penginapan yang lebih cenderung atau identik mematok harga yang lebih relatih murah, berikut beberapa daftar nama Guest House yang ada di Makassar : Parade Guest House Jl.Topaz Raya, Nilam Guest House Jl.Hertasning,3G Guest House Jl.A.P Pettarani,dan yang terakhir ada Azalia Guest House Jl.Aroepala No.41,Hertasning Baru.
·          Restaurant adalah suatu tempat yang didalamnya menyediakan makanan dan minuman untuk dikonsumsi tamu sebagai kebutuhan dalam rangka memulihkan kembali kondisi yang telah berkurang setelah melakukan suatu kegiatan.Beberapa nama atau tempat restaurant yang terbaik di Kota Makassar diantaranya, Smile Plaza Restoran yang lokasinya berada di Jl.Muchtar Lutfi No.38 Makassar,Toraja Café yang berada dalalm kawasan Boulevard Panakukkang,tepatnya di dalam area Panakukkang Mas Country Club, Bambuden Restoran yang terletak di jl.Latimojong.
·          Vocation Villages (Desa Wisata) adalah suatu bentuk integrasi antara atraksi,Akomodasi dan fasilitas pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku, diantaranya ada Desa Wisata Lakkang yang dimana desa ini terletak di kecamatan Tallo,Kabupaten Makassar. Jadi biasanya wisatawan yang ke desa lakkang ini kebanyakan wisatawan dari jepang.
·       Conference / Exhibition Centers adalah tempat dilaksankannya suatu event yang di dalamnya berupa pameran budaya,festival dan sebagainnya, adapun tempat pelaksanaan Conferences / Exhibition Centers yang paling sering dilakukan dikota Makassar yaitu Celebes Convention Center (CCC),atau di Ballroom Hotel.
·       Camping sites merupakan camping yang dilakukan diluar ruangan yang biasanya camping ini dijadikan salah satu bentuk akomodasi murah bagi orang-orang yang menghadiri acara besar untuk suasana terbuka,misalnya pramuka,pertemuan dalam suatu keorganisasian,dan festival musik. Biasanya tempat camping yang paling sering dilakukan di Kota Makassar diantaranya Kodingarengkeke,Pulau Khayangan,Pulau Samalona, Gunung Bawakaraeng dan lain-lainnya.
·        Marina (pantai) adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir,yang terdapat di daerah ppesisir laut, adapun beberapa pantai yang ada di Kota Makassar antara lain : Pantai akkarena yang terletak dijalan Gunung Rinjani Kota Metro Tanjung Bunga, Pantai Angin Mamiri yang terletak di Tanjung Bunga.Pantai Layar Putih yang terletak di Jl,Barombong.         
Peranan akomodasi di Makassar saat ini sangatlah berperang penting dalam membantu dan meningkatkan kemajuan Makassar dalam sector pariwisata pada khususnya. Seperti yang kita lihat saat ini hampir disetiap daerah di Makassar terdapat banyak akomodasi yang sangat menjamur baik itu wisma, motel, restoran maupun hotel pada khususnya. dengan melihat banyaknya akomodasi yang terdapat dimakassar,dalam hal ini  saya ambil contoh hotel, saat ini hotel adalah salah satu jawaban dari banyaknya permintaan kamar dan para penikmat pariwisata di daerah Makassar yang saat dikenal bahwa kota Makassar menuju kota dunia, apalagi dalam waktu dekat ini akan dibangun wisma Negara didekat ikon terkenal Makassar yaitu pantai losari. Hal ini sudah sangat terang dan jelas sekali menggambarkan bahwa akomodasi dimakassar sangatlah berperan penting dalam membantu dan meningkatkan kemajuan kota Makassar, selain daripada itu akomodasi juga menjadi salah faktor yang menjanjikan  para pengusaha-pengusaha atau investor di Makassar dan sangat membantu pemerintah dalam mengurangi banyaknya jumlah pengangguran yang ada di kota Makassar

Seperti yang kita ketahui bersama bahwa akomodasi adalah salah satu faktor yang sangat membantu dalam meningkatkan kemajuan sektor pariwisata di kota Makassar pada khususnya, seiring dengan jalannya waktu peningkatan dan kebutuhan para wisatawan ataupun mereka yang bergerak dalam dunia bisnis sangatlah penting bagi para pengusaha atau investor di kota Makassar untuk menyediakan akomodasi baik itu wisma, restoran, motel ataupun hotel. Karena seperti yang kita lihat saat ini akomodasi khususnya hotel dan restoran di Makassar sangatlah berperan penting dalam kemajuan kota Makassar dan untuk memaksimalkan peranannya para pemilik ataupun pengelolah akomodasi tersebut haruslah pandai-pandai melihat kebutuhan para pelanggannya terutama dalam hal pelayanan, baik itu pelayanan jasa, pelayanan makan, minum ataupun pelayanan menginap dan lai-lain.




Kamis, 26 Mei 2016

PERENCANAAN STRATEGIS PARIWISATA

1.    Pendahuluan
Pariwisata merupakan kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk beristirahat sejenak dari kegiatan rutin yang biasa dilakukannya. Pada dasarnya Pariwisata merupakan sektor yang bergerak dalam pemberian pelayanan/service kepada para wisatawan. Di beberapa negara, pariwisata merupakan sektor yang sangat diperhitungkan karena memberikan banyak manfaat mulai dari ekonomi, sosial budaya dan teknologi.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki kekayaan dan keindahan alam. Kekayaan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan negara, dan pariwisata. termasuk didalamnya, Keindahan alam dan kebudayaan yang merupakan aset berharga yang selama ini mampu menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk datang dan berkunjung ke Indonesia dapat menikmati keindahan alam maupun untuk mempelajari keanekaragaman kebudayaan bangsa Indonesia. Pariwisata sekarang ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di berbagai lapisan bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, sehingga dalam penanganannya harus dilakukan dengan serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait, selain itu untuk mencapai semua tujuan pengembangan pariwisata, harus diadakan promosi agar potensi dan daya tarik wisata dapat lebih dikenal dan mampu menggerakkan para wisatawan untuk mengunjungi dan menikmati tempat wisata (Soebagyo. 2012)
Dalam hal ini industri pariwisata telah berlomba-lomba menciptakan suatu produk pariwisata yang lebih bervariasi menyangkut pelestarian dari daya tarik wisata itu sendiri sesuai dengan tujuan pengembangan pariwisata yaitu untuk mengenalkan keindahan alam, buatan manusia, budaya dan adat istiadat yang beraneka ragam. Menurut Undang-undang Kepariwisataan No. 10 tahun 2009.
Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di Dunia memiliki keindahan alam yang luar biasa dan keanekaragaman budaya yang sangat beragam serta sikap toleransi yang tinggi menjadi modal utama dalam memajukan pariwisata. Sulawesi yang merupakan salah satu pulau besar di Indonesia memiliki enam (6) provinsi, salah satunya Sulawesi Selatan yang wilayahnya terdiri dari dataran rendah, pegunungan,dan pulau-pulau serta wilayah pesisir yang sangat panjang merupakan modal dalam pengembangan pariwisata salah satunya Kabupaten Maros.
Kabupaten Maros merupakan salah satu kabupaten tempat tujuan wisata di Provinsi Sulawesi Selatan antara lain UPTD Rekreasi Bantimurung, Rammang-rammang, Taman Pra-Sejarah (TPS) Leang-Leang. Lokasi dan obyek wisata di Kabupaten Maros cukup banyak, namun ketiga obyek wisata inilai yang memiliki jumlah pengunjung yang paling banyak dan merupakan sumber kontribusi bagi PAD. Selain menajdi salah satu daya tarik wisata andalan di Kabupaten Maros, Taman Pra-Sejarah Leang-Leang adalah Taman yang terbentuk secara alami dan mempunyai nilai sejarah didalamnya.
Berdasarkan fenomena tersebut akan dapat mempermudah dalam melakukan perencanaan strategis untuk pengembangan Daya Tarik Wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang.

2.    Kajian Pustaka
1.1  Melakukan Analisis Situasi dan Lingkungan
Analisis lingkungan adalah suatu lingkungan dalam lingkungan eksternal yang menyusun faktor-faktor yang memiliki ruang lingkup luas. Lingkungan ini hanya memiliki sedikit implikasi langsung bagi pengaturan suatu organisasi. Definisi lingkungan eksternal menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
a.       Lingkungan eksternal adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi perusahaan ( Williams. 2001:51 ).
b.      Lingkungan eksternal terdiri dari unsur-unsur di luar perusahaan yang sebagian besar tak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan keputusan oleh manajer ( Handoko. 1999:62 ).
Analisis situasi merupakan tahap pengumpulan data yang ditempuh peneliti sebelum merancang dan merencanakan program. Analisis situasi bertujuan untuk mengumpulkan informasi mencakup jenis dan bentuk kegiatan, pihak atau publik yang terlibat, tindakan dan strategi yang akan diambil, taktik, serta anggaran biaya yang diperlukan dalam melaksanakan program.
2.2  Mengembangkan Pernyataan Visi
 Pernyataan visi merupakan tahap pertama dalam perencanaan strategis. Pernyataan visi seringkali merupakan kalimat tunggal untuk menjawab ”Ingin menjadi apakah kita? Apa yang ingin kita capai?”. Visi organisasi menggambarkan posisi penting atau peluang besar yang mungkin diraih dimasa depan (Tripomo & Udan : 2005).  Namun peluang tersebut hanya akan bisa diraih dengan bekerja keras, sungguh-sungguh dan konsisten dalam jangka panjang. Visi perusahaan dapat memusatkan, mengarahkan, memotivasi, menyatukan, dan bahkan member inspirasi suatu bisnis untuk mencapai kinerja superior. Pekerjaan dari penyusunan strategi adalah mengindentifikasi dan meramalkan visi dengan jelas (Keane dalam David : 2006). Pernyataan visi yang jelas memberikan dasar untuk mengembangkan pernyataan misi yang komprehensif. Beberapa hal penting yang perlu di perhatikan tentang pernyataan visi (Tripomo & Udan : 2005):
1.      Visi menunjukkan arah strategis
2.      Visi lebih menunjukkan apa yang ingin dicapai, bukan bagaimana cara mencapainya;
3.     Seperti pernyataan ’tujuan jangka panjang’, visi bisa berupa hasil akhir (misalnya besar         pendapatan dan keuntungan, besar pangsa pasar, dsb.), bisa juga berupa kemampuan             (misalnya mampu memproduksi biodi sel dengan oktan tinggi);
4.     Visidan goal berbeda dalam jangka waktu pencapaian. Goal adalah suatu langkah yang              harus dicapai dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai visi yang diinginkan;
 5.   Visi merupakan representasi dari keyakinan mengenai bagaimanakah seharusnya bentuk         organisasi perusahaan dimasa depan dalam pandangan pelanggan, karyawan, pemilik, dan stakeholder lainnya. Selain untuk memacu arah organisasi, pernyataan visi yang baik seringkali mampu membangkitkan semangat, karena anggota organisasi merasa yakin bahwa organisasinya memiliki masadepan yang cerah.
2.3 Mendefinisikan Tujuan
Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
2.4  Evaluasi Strategi Alternatif
Berikut beberapa alternatif strategi berdasarkan analisa daya tarik industri dan posisi bisnis suatu perusahaan menurut James W. Taylor dalam Sukristono (1992 : 361)
1.      Strategi Bertahan (Holding Strategy)
2.      Strategi Penetrasi (Penetration Strategy)
3.      Strategi Penguatan (Strengthening Strategy)
4.      Strategi Pengurangan (Harvesting Strategy)
5.      Strategi Pelepasan atau Penarikan (Divestment or Withdrawal Strategy)
2.5  Memilih dan Tentukan Strategi
Definisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk,  penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David, p.15. 2004). Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi (Glueck dan Jauch, p.9. 1989).
2.6  Mengembangkan Implementasi Secara Tindakan
Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya dilakukan setelah perencanaaan sudah dianggap fix.
2.7  Menyiapkan Anggaran
Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang lain yang mencakup jangka waktu satu tahun ( Mulyadi. 2001:488).  Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan peruhsaanuntukperiode yang akan dating ( Suptiyono. 1990:15).
2.8  Implementasi
Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem.Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”(Usman. 2002:70).
2.9  Mereview dan Mengeevaluasi Pelaksanaan
Evaluasi merupakan bagi anda system manajemenya itu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu “evaluation” yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols dan Shadily. 2000:220). Pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan” ( Yunanda. 2009 )
3    Pembahasan
3.1  Gambaran Umum Taman Pra-Sejarah Leang-Leang
Leang Leang, nama tempat yang satu ini mungkin sudah tidak asing bagi warga Makassar. Meski telah banyak tulisan mengenai tempat ini tetapi selalu saja banyak hal-hal yang menarik untuk ditulis dari tempat ini. Keindahannya unik dan sulit terlupakan. Salah satu hal yang membuatnya potensial menjadi tempat wisata populer adalah jarak tempuh yang dekat, hanya 1 jam dari makassar dan aksesibilitas yang cukup baik. Leang Leang terletak di dalam wilayah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung di daerah Maros Pangkep. Pegunungan Karst yang sudah berumur ribuan tahun ini diakui sebagai kawasan karst terbesar kedua di dunia setelah Guangzhou di China. Meliputi area seluas 43.750 hektar, wilayah ini memiliki 286 goa dengan lebih dari 30 goa prasejarah. Selain itu juga ditemukan benda laut berupa karang yang menandakan bahwa gua tersebut pernah tenggelam dan dikelilingi oleh lautan. Taman Prasejarah Leang-Leang terletak sekitar 11 km dari di Kabupaten Maros. 
Dalam bahasa Makassar leang artinya goa. Serupa dengan kata liang yang artinya lubang. Hal yang menarik dari tempat ini adalah adanya lukisan-lukisan dinding pada goa-goa di Leang-Leang. Dari gambar-gambar pada dinding goa dan alat-alat yang ditemukan, kita bisa tahu seperti apa kehidupan manusia prasejarah. Salah satu gambar telapak tangan diperkirakan sebagai cap telapak tangan milik salah satu anggota suku yang telah mengikuti ritual potong jari. Ritual itu dilakukan sebagai tanda berduka atas kematian orang terdekatnya.
3.2     Analisis Perencanaan Strategi
Perencanaan strategi (pemrograman) adalah proses memutuskan program-program utama yang akan dilakukan suatu organisasi dalam rangka implementasi strategi dan menaksir jumlah sumber daya yang akan dialokasikan untuk tiap-tiap program jangka panjang beberapa tahun yang akan datang. Hasil dari proses perencanaan strategi berupa dokumen yang dinamakan strategic plan (atau sering juga disebut program). Informasi tentang program meliputi beberapa tahunyang akan datang, biasanya meliputi tiga atau lima tahun. Dalam perusahaan yang berorientasi laba, setiap produk utama atau lini produk disebut sebagai program. Sedangkan dalam organisasi nirlaba, bentuk utama jasa organisasi yang ditawarkan merupakan suatu program.
Secara umum ada lima tugas manajemen strategik yang harus dilakukan oleh seorang manajer, yakni:
1.   Mengembangkan suatu konsep usaha dan membentuk visi kemana oorganisasi akan dijalankan.
2.   Menjadikan misi menjadi tujuan yang lebih spesifik.
3.   Membuat suatu strategi untuk mencapai kinerja yang ditargetkan.
4.   Implementasi dan pelaksanaan strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.
5.   Evaluasi prestasi, mengkaji situasi dan melakukan penyesuaian dalam hal misi, tujuan, strategi atau implementasi sesuai dengan keadaan riil, perubahan kondisi, ide-ide baru dan kesempatan yang baru.
Hubungan Dengan Perumusan Strategi
Berikut ini perbedaan antara perencanaan strategi dan perumusan strategi:
1.    Perumusan strategi merupakan proses memutuskan atas suatu strategi baru, sementara perencaan strategi adalah proses memutuskan bagaimana mengimplementasikan strategi.
2.    Dalam proses perumusan strategi, manajemen memutuskan tujuan organisasi dan strategi utama untuk mencapai tujuan tersebut.
3.     Perencaan strategi merupakan kegiatan yang sistematis, dimana adanya proses perencanaan strategi tahunan dengan prosedur dan jadwal yang tersusun rapi.
  
3.3  Rincian Anggaran Biaya :
No
Nama
Unit
Harga/Unit
Jumlah
1
Sign Board
10
150.000
1.500.000
2
Tempat Sampah
25
125.000
3.125.000
3
Gazebo
5
5.000.000
25.000.000
4
Papan informasi
3
250.000
750.000
5
Lampu taman
40
475.000
19.000,000
6
Photografer
2
1.500,000
3.000,000
7
Pembuatan teenant penjualan souvenir
6
3.000.000
18.000.000
Jumlah
70.375,000
Ket: salah satu contoh Rincian Anggaran Biaya dalam Perencanaan Taman Pra-Sejarah Leang-Leang.
3.4  Dalam Prosedur Perencanaan Pariwisata
untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah di tentukan secara maksimal seperti yang diinginkan maka, perencanaan harus mangacu kepada proses-proses perencanaan yang dapat dijadikan sebagai prosedur pedoman dalam membuat perencanaan, yaitu sebagai berikut;
1.      Perlu adanya persiapan studi, pada tahap ini perlu menyiapkan perumusan TOR (Term of Refference) dan penetapan tim perencanaan di sesuaikan dengan keahlian yang dimiliki oleh setiap individu yang dilibatkan. Misalnya, ahli ekonomi, pemasaran, pariwisata, sosiologi, antropologi dll.
2.      Perlu penetapan objektive, menentukan tujuan pendahuluan untuk menjadi guideline dalam pencapaian tujuan ke depan yang diinginkan, sehingga dalam pelaksanaan program rencana tidak keluar dari koridor tujuan yang sudah ditetapkan.
3.      Survei. Survei dilakukan untuk mengumpulkan data baik kulitatif maupun kuantitatif yang berhubungan dengan lokasi, lingkungan alam (iklim topografi, lingkungan alam; iklim topografi, kehidupan liar dan vegetasi, area pantai dan bahari, geologi, ekologi, sistem ekologi, area sumberdaya alam), Sejarah yang berpengaruh, pola sosiokultural dan ekonomi, pola landuse, permukiman, dan kepemilikan tanah, serta survei terhadap elemen-elemen institusi yaitu menyangkut kebijakan pengembangan, perencanaan yang sudah ada, regulasi, struktur organisasi pemerintah dan kepariwisataan, kebijakan investasi, program pendidikan dan pelatihan.
4.      Analisis dan Sintesis dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan bentuk data yang diperoleh pada saat survei. Analisis dilakukan terhadap; (1) Proyeksi belanja wisatawan (analisis dampak ekonomi). (2) Analisis pasar & proyeksi wisatawan. (3) Proyeksi akomodasi dan fasilitas lain dibutuhkan (proyeksi kebutuhan SDM). (4) Proyeksi kebutuhan transportasi dan infrastruktur lain. (5) Analisis terpadu dan evaluasi kondisi fisik, sosial, &  ekonomi; objek dan daya tarik; daya dukung. (6) Identifikasi kesempatan dan masalah pengembangan pariwisata. (7) Kualitas dan dampak lingkungan oleh pariwisata. (8) Masalah dan manfaat sosial budaya oleh pariwisata. (9) Kesiapan kebijakan finansial dan ketersediaan modal. (10) Efektifitas struktur organisasi pariwisata. (11) Efektifitas atau kelengkapan peraturan dan perundangan pariwisata.
5.      Formulasi Kebijakan,  (pendekatan pembangunan untuk mengarahkan dalam menetapkan pengambilan keputusan ) dan rencana (struktur  bagian-bagian dalam satu sistem menyeluruh). Meliputi; (1) Kebijakan ekonomi. (2) Strategi pemasaran. (3) Pengembangan SDM. (4) Persiapan dan evaluasi alternatif pengembangan kebijakan & struktur rencana, berdasar analisis sosial, ekonomi, dan dampak lingkungan, serta efektifitas. (5) Umpan balik ke objektif dan proyeksi, dan modifikasi kebijakan dan rencana. (6) Kebijakan pengembangan/ konservasi lingkungan. (7) Kebijakan pengembangan sosial budaya. (8)Kebijakan pengembangan investasi. (9)Kebijakan pengembangan organisasi. (10) Kebijakan pengembangan peraturan dan perundangan
6.      Rekomendasi, meliputi; (1) Peningkatan & distribusi manfaat ekonomi. (2)Program promosi pariwisata. (3) Program pendidikan dan pelatihan. (4)Rencana terstruktur (pengembangan objek dan daya  tarik, rencana pengembangan wilayah pariwisata, rencana rute perjalanan wisata, rancangan pengembangan(6) Kontrol kualitas dan dampak lingkungan. (7) Ukuran-ukuran dampak sosial budaya & program konservasi. (8) Investasi, insentif, & sumber dana pengembangan projek. (9) Persaratan struktur organisasi pemerintah dan swasta. (10) Pengembangan baru atau modifikasi struktur peraturan dan perundang-undangan
7.      Implementasi dan monitoring. Tahap ini dilakukan sebagai tahap terakhir dalam proses perencanaan pariwisata. Tahapan yang harus dilakukan dalam implementasi dan monitoring ini adalah (1) mengkaji ulang rencana (2) penerapan rencana (3) penerapan peraturan dan perundangan (4) pengintegrasian dengan pembangunan sektor pemerintah dan swasta (5) penyesuaian rencana program seperti yang dibutuhkan (6) kaji ulang dan revisi periodik.

3.5 Peran Pemerintah dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata
Taman Pra-Sejarah Leang-Leang adalah Taman Prasejarah yang terbentuk secara alamiah,  di Taman Prasejarah ini begitu banyak keunikan serta makna sejarah yang terkandung didalamnya, sehingga daya tarik wisata ini sangat perlu untuk dijaga dan dilestarikan, maka dari itu sentuhan tangan  pemerintah sangat dibutuhkan dalam pengembangan daya tarik wisata ini, namun  pada kenyataannya pemerintah sendiri masih kurang memperhatikan daya tarik wisata ini karena dalam pengembangannya masih terdapat banyak oknum yang belum sadar akan pentingnya suatu warisan alam yang telah kita dapatkan. Taman Prasejarah Leang-Leang yang dikelolah oleh Balai Pelestarian dan Cagar Budaya seharusnya dapat lebih bertanggung jawab dalam melestarikan Taman Prasejarah Leang-Leang sehingga wisata Taman Pra-Sejarah ini bisa lebih berkembang dan diminati oleh para wisatawan. Sebaiknya dalam pengembangan dan pemeliharaan wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang dikoordinasikan oleh Balai Pelestarian dan Cagar Budaya dengan Dinas pariwisata yang ada di kabupaten Maros sehingga pelestariannya bisa lebih terjaga.
3.6 Strategi  Pengembangan  dalam Perencanaan Pariwisata
Dengan melihat dan meninjau langsung situasi dan kondisi daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-leang tim peneliti berinovatif untuk membuat strategi pengembangan yang pastinya akan memiliki dampak yang positif bagi daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-leang, pemerintah ataupun masyarakat setempat. Dengan perencanaan yang tim peneliti akan kembangkan tentunya akan menjadi sebuah perencanaan dan strategi yang membutuhkan dukungan serta bantuan pemerintah dan tidak lepas juga dengan dukungan masyarakat setempat tentunya. Dengan perencanaan yang matang dan kemudian ditindak lanjuti oleh pergerakan pemerintah, kami yakin bahwa akan membawa dampak besar terhadap nilai jual terhadap daya tarik wisata taman Pra-Sejarah Leang-Leang dengan dibuatkannya sarana atau wadah perputaran ekonomi disekitaran wilayah daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang  yang berdampak untuk peningkatan ekonomi masyarakat setempat sekaligus menjadi tempat pembelian souvenir dan kenang-kenangan untuk para wisatawan yang berkunjung di wisata Taman Pra-sejarah Leang-Leang dan juga dibuatnya penambahan sarana gazebo di beberapa  tempat dan sign board  serta penambahan tempat sampah yang nantinya pasti akan berdampak pada tingkat kebersihan daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-leang sekaligus menjadi suatu kualitas dan nilai jual untuk para wisatawan. Dalam hal ini tim peneliti menjadikan promosi menjadi salah satu magnet yang nantinya akan menarik wisatawan untuk berkunjung tanpa merasa bosan karena adanya kegiatan yang tidak monoton dan sekaligus menambah tingkat keramaian daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang tanpa mengurangi sedikitpun nilai-nilai dan keaslian dari wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang.
4.   Penutup
Kesimpulan  
1.      Dengan adanya strategi perencanaan terhadap daya tarik wisata di Taman Pra-Sejarah Leang-Leang dapat disimpullkan bahwa strategi perencanaan berpengaruh besar terhadap pengembangan suatu daya tarik wisata dan menjadikan promosi menjadi salah satu magnet yang nantinya akan menarik wisatawan untuk berkunjung tanpa merasa bosan karena adanya kegiatan yang tidak monoton dan sekaligus menambah tingkat keramaian daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang tanpa mengurangi sedikitpun nilai-nilai an keaslian dari wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang
2.      Dalam pengembangan daya tarik wisata di Taman Pra-Sejarah Leang-Leang dapat disimpulkan bahwa kurangnya perhatian dari pemerintah terhadap daya tarik wisata ini dikarenakan tidak adanya koordinasi atau kerjasama yang terjalinantara pihak yang mengelola (Balai Pelerstarian dan Cagar Budaya) dengan pihak pemerintah Kabupaten Maros (Dinas Pariwisata) yang tentunya akan berpengaruh dalam pengembangan daya tarik wisata, seperti tempat sampah yang tidak disediakan oleh pihak pemerintah disebabkan masih adanya elemen-elemen tertentu yang belum sadar akan pentingnya pariwisata dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pemerintah terkhusus Dinas Pariwisata seolah-olah nama yang hanya menjadi formalitas dalam dunia pariwisata, tetapi tidak ada hasil sama sekali.
Saran              :
1.      Sebaiknya dalam pengembagan daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang strategi perencanaan harus terlebih dahulu dipikrkan jauh sebelum tahap pelaksanaan dan lebih memikirkan dampak-dampka dari setiap strategi yang akan dilakukan, sehingga tidak akan ada kesalahan dalam pelaksanaannya
2.      Demi meningkatkan tingkat kunjungan wisatawan di daya tarik wisata Taman Pra-Sejarah Leang-Leang , sebaiknya balai pelestarian dan Cagar Budaya dengan Dinas Pariwisata yang ada di Kabupaten Maros saling berkoordinasi terhadap pengembangan dan pemeliharaan woisata Taman Pra-Sejarah Leang-leang sehingga pelestariannya bias lebih terjaga

DAFTAR PUSTAKA
Pariwisata, Keadaan pariwisata saat ini. Diunduh pada tanggal 6 Mei 2016 pukul 08.20 melalui http://dimasyoga91.blogspot.co.id/2012/12/keadaan-pariwisata-di-indonesia.html  
Kabupaten Maros, Potensi pariwisata kabupaten Maros. Diunduh pada tanggal 7 Mei 2016 melalui...http://maroskab.go.id/potensi-pariwisata
Kabupaten Maros, Selayang pandang taman prasejarah leang-leang. Diunduh pada tanggal 7 Mei 2016 pukul 1040 melalui http://remaja98.blogspot.co.id/2013/04/wisata-maros.html
Soebagyo. 2012. Tourism
David, 2004. Memilih dan Tentukan Strategi.Diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 16.00 melalui  http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html.
Echols. Dan Shadily. 2002. Diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 16.50 melalui http://fahmiagus.blogspot.co.id/2013/12/evaluasi.html
Mulyadi. 2001. Menyiapkan Anggaran. Diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 16.20 melalui http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2010/01/penganggaran-definisi-fungsi-manfaat.html
Sukristono. 1992. Evaluasi Strategi Alternatif. Diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 15.55 melalui  http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/7679-alternatif-alternatif-strategi.html  
Sugiyono. 2009. Metodologi Penelitian. Diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 17.00 melalui http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=142726
 Tripomo, T. dan Udan. 2005.  Manajemen Strategi.  Penerbit Rekayasa`sain.  Hal 54-65
Usman. Nurdin. 2002. Implementasi Berbasis Kurikulum. Diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 16.30 melalui http://www.gurupendidikan.com/9-pengertian-implementasi-menurut-para-ahli/
Williams. 2001. Pengertian Lingkungan Eksternal. Diunduh pada tanggal 11 Mei 2016 pukul 15.50  melalui  http://adeelive.blogspot.co.id/2012/03/manajemen-dan-lingkungan-eksternal.html

 

Selasa, 10 Mei 2016


We are one team. In a group yhere must be an argument, bickering but it's all we've been through. With this group we can find the sense of unity and sistershood. Love my team. Keep the spirit and compact to produce a work that is worth. :) ;)

Selasa, 26 April 2016

PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA DAN DESTINASI WISATA


1.   Regulasi Diri Sebagai Teknik Dalam Perencanaan dan Manajemen Pariwisata
           ( Self regulation as a technique in tourism planning and management )
Dalam hal ini sangat diperlukan pemahaman mengenai tiga perbedaan yang ada didalam perencanaan dan Manajemen pariwisata yang diantaranya Regulasi, Pedoman dan Kode etik. Perencanaan dan manajemen pariwisata diperlukan kode etik dan pedoman,dimana Pedoman biasanya didasarkan pada ajaran yang dianggap baik, serta menunjukkan tindakan dan alasan yang harus diikuti. Sementara kode etik itu sendiri memberikan aturan untuk berperilaku dalam situasi tertentu. Kode etik biasanya bersifat sukarela, cenderung memaksakan diri dan dirancang untuk bertindak sebagai bentuk peraturan diri. Oleh karena itu kode etik dan pedoman berfokus pada perencanaan dan manajemen pariwisata.
            Namun Kode etik sering gagal untuk menentukan baik untuk tujuan yang luas atau tujuan yang lebih spesifik. Akan tetapi setelah melakukan survei terhadap kode etik pariwisata dan menerima informasi tentang tiga puluh kode yang digunakan oleh negara-negara dan asosiasi internasional, dapat disimpulkan bahwa sejumlah tujuan tertentu diproduksi dalam bentuk ringkasan. Adapun  5  diantara 30 tujuan dari kode tersebut adalah sebagai berikut :
Yang pertama melayani sebagai katalis untuk dialog antara pemerintah dan badan-badan lain yang  terlibat dalam pariwisata. Kedua menciptakan kesadaran di pemerintah dan industri dari kebutuhan untuk pengelolaan lingkungan. ketiga meningkatkan kesadaran di antara turis dari kebutuhan untuk perilaku yang sesuai.kemudian yang ke empat membuat populasi dan menyadari kebutuhan untuk perlindungan lingkungan. Dan kelima untuk mendorong kerja sama antara lembaga pemerintah, masyarakat sekitar, industri dan LSM.  
            Pada dasarnya kode etik dan pedoman merupakan bagian dari upaya untuk mengatur manajemen pariwisata. Kode etik memiliki berbagai instansi termasuk pemerintah, LSM, perwakilan industri dan individu yang peduli tehadap manajemen pariwisata.adapun tujuan utama dari kode etik adalah mengatur tingkah laku, mepengaruhi pikiran seseorang untuk mengikuti kode etik tersebut, menjaga lingkungan dan meminimalisir dampak negatif, mengubah tingkah laku untuk mengikuti peraturan yang ada dan mengikat orang lain agar tidak dapat bergerak atau  berdebat.

2. Tata kelola Destinasi (Destination Management Organizations)
Tata kelola destinasi adalah koordinasi dan integrasi semua elemen destinasi dari bauran pariwisata dalam wilayah geografis berdasarkan strategi dan rencana pariwisata. Unsur-unsur dari elemen destinasi yang terdiri dari atraksi dan acara (event), fasilitas wisata baik dari fasilitas hotel maupun restoran, transportasi, infrastruktur dan pelayanan yang bersumber dari masyarakat setempat (Mill and Morrison, 2012). Di samping itu, destinasi manajemen mencakup pembentukan citra, branding, dan pemasaran dan komunikasi itu tempat semua yang ditawarkan kepada wisatawan.
Organisasi Pengelolaan Destinasi (DMO) yang bertanggung jawab secara keseluruh untuk koordinasi dan integrasi dari unsur-unsur bauran pariwisata dan juga untuk tujuan pemasaran. Bauran Pariwisara dan produk destinasi memiliki beberapa konsep serupa. setiap konsep memiliki empat komponen produk tujuan yaitu : yang pertama Physical Product (Produk fisik) termasuk barang fisik seperti atraksi, fasilitas, transportasi, dan infrastruktur. Kedua People (Orang) dalam hal ini  masyarakat lokal menyediakan sumber daya perhotelan sebagai tuan rumah dan penyedia layanan pribadi. Ketiga, Packages (Paket) pada umumnya semua tujuan memiliki satu set paket dan program yang dapat dibeli dan digunakan oleh turis. paket dirakit oleh agen-agen perjalanan. Dan yang terakhir adalah Program dalam hal ini berupa event (acara), festival dan kegiatan yang disusun dari diprogram untuk wisata
Setelah Komponen selanjutnya DMO atau Tata Kelola dalam manajemen Destinasi  memiliki beberapa peran yang pertama adalah Kepemimpinan dan Koordinasi memiliki peran kepemimpinan dalam pariwisata dengan tujuan adalah mengarahkan yang lebih baik untuk pariwisata di masa depan. Kedua yaitu Perencanaan dan Penelitian memiliki peran penting dalam mempersiapkan kebijakan pariwisata, rencana dan strategi untuk tujuan. Ketiga Pengembangan Produk yang memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk pembangunan berkelanjutan dari produk pariwisata termasuk produk fisik, orang, paket dan program. Selanjutnya yang keempat adalah Pemasaran dan Promosi bertujuan mengembangkan strategi pemasaran secara keseluruhan dan mempersiapkan jangka panjang dan rencana pemasaran jangka pendek untuk pariwisata. Dan yang terakhir adalah Kemitraan dan Tim-Bangunan bertujuan untuk menempatkan bersama tim tujuan yang efektif dan membangun aliansi untuk mencapai tujuan pengembangan produk tujuan dan pemasaran.

3. Pendidikan sebagai tehnik dalam perencanaan dan manajemen pariwisata ( Education as a technique in tourism planning and management )
Pendidikan pada dasarnya dapat digunakan dalam perencanaan dan pengelolaan pariwisata dengan berbagai cara. Pendidikan sering juga dikaitkan dengan memberikan informasi baik kepada pengunjung maupun seseorang yang membutuhkan informasi, maka pendidikan adalah salah satu teknik yang sering digunakan seorang pemberi informasi kepada pengunjung atau wisatawan. Ada banyak cara dalam memberikan informasi kepada pengunjung atau wisatawan, dan pendidikan ini  dapat bersifat formal seperti layaknya proses perkuliahan sebagai contoh  di atas kapal pesiar  seorang guide atau  pemberi informasi dapat memberikan  suatu informasi atau topic  tentang destinasi maupun margasatwa.
Seorang guide biasannya menemanni pengunjung atau wisatawan dengan memberikan informasi baik tentang waktu dan proses berlamgsungnya tour sehinggah pengunjung atau wisatawan dapat mengetahui informasi yang telah diberikan oleh seorang guide meskipun informasi yang guide berikan sedikit informal. Pengunjung atau wisatawan yang membaca buku panduan atau bahkan membaca tanda-tanda seperti informasi yang diberikan contohnya ditempat museum atau kebun binatang dapat dikategorikan sebagai proses pendidikan karena secara tidak langsunng pengunjung atau  wistawan sudah mendapatkan informasi. Pendidikan dapat dibedakan berdasarkan jenis proses pendidikan dengan media yang digunakan baik itu secara tertulis maupun lisan,dimana isi informasi ini tentang aktivitas dan gaya presentasi yang bersifat formalitas dan interaktivitas. Seorang pemandu wisata (guide)  harus memberikan informasi kepada pengunjung atau wisatawan dalam konteks pariwisata dengan menggunakan “Interprestasi”. Sehinggah pada pembahasan ini membahas tentang konsep Interprestasi dimana seorang guide bekekrja sebagai interpreter yang memberikan informasi, agent informasi yang menyajikan sebuah studi kasus tentang penjaga kebun binatang sebagai interpreter.
Di dalam Pendidikan, interpretasi adalah salah satu hal yang sangat penting Dimana interpretasi adalah sebuah proses pendidikan yang menpekerjakan media ilustrasi sebagai salah satu sarana dalam proses pedidikan yang bertujuan untuk mengungkapkan makna dan hubungan. Di dalam penjelasan tentang Interpretasi, Pretice (1995,p.55) mendefinisikan Interpretasi sebagai tempat untuk proses dengan orang-orang yang ingin berkomunikasi sehingga mereka lebih memahami pentingnya bagaimana cara mengembangkan sikap positif untuk melakukan konservasi. Interprestasi dapat dilihat dari proses pembuatan tempat yang dapat di akses oleh khalayak umum dengan menyediakan tempat untuk pengunjug atau wisatawan.                      

Materials in this book are taken from :
-          Mason,P.2003. Tourism Impact, Planning and Management
-          Morrison,A.2012. Destination Management and Destination

              
   By TEAM
         Nama    : Elvira Pratiwi Pualillin
                                      Fitri Yanti Pertiwi Yasmin
                                      Nur Ramadhani